Dampak ilmiah pujian terhadap produktivitas dan motivasi

  • Pujian mengaktifkan area otak seperti striatum, yang berhubungan dengan penghargaan dan motivasi.
  • Lingkungan kerja dengan pengakuan menumbuhkan motivasi, produktivitas, dan hubungan kolaboratif.
  • Pujian yang tulus dan spesifik mempunyai dampak positif yang besar pada tingkat psikologis dan emosional.

Pujian dan produktivitas kerja

Ilmuwan Jepang telah menemukan bukti ilmiah itu orang bekerja lebih baik ketika orang lain memberi selamat kepada mereka. Temuan ini membuka perspektif menarik tentang caranya kata-kata pengakuan Hal ini dapat berdampak pada produktivitas, harga diri, dan motivasi, tidak hanya di tempat kerja, namun juga dalam kehidupan pribadi. Namun apa yang melatarbelakangi hubungan antara pujian dan kinerja yang lebih baik? Dalam artikel ini kami mengelompokkan setiap aspek berdasarkan studi yang paling relevan dan implikasi ilmiahnya.

Tim peneliti dari Jepang sebelumnya telah menemukan bahwa ada area di otak, yaitu striatum, yang diaktifkan ketika seseorang diberi penghargaan berupa pujian atau uang tunai. Menurut temuan terbaru mereka, Ketika striatum diaktifkan, tampaknya memotivasi orang untuk mencapai hasil yang lebih baik selama pelaksanaan suatu tugas.

48 orang dewasa berpartisipasi dalam penelitian ini dan diminta untuk tampil latihan mengetik secepat mungkin. Ini melibatkan penekanan tombol dalam urutan tertentu selama 30 detik. Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok dengan metode evaluasi berbeda yang menghasilkan hasil yang sangat menarik.

Pengaruh pujian terhadap kinerja

Ke-48 peserta tersebut dibagi menjadi:

  1. Kelompok individu: Itu termasuk seseorang yang mengevaluasi kinerja mereka secara individual.
  2. Kelompok pujian: Mereka menerima pujian langsung dan personal dari evaluator setelah menyelesaikan tugas.
  3. Kelompok penilaian diri: Para peserta sendiri mengevaluasi kinerja mereka menggunakan grafik untuk mengukur kemajuan mereka.

Keesokan harinya, peserta mengulangi latihan tersebut, dan kelompok yang menerima pujian langsung dari evaluator menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik. Temuan ini memperkuat hipotesis bahwa Pujian dapat bertindak sebagai stimulus psikologis, meningkatkan kinerja dalam tugas yang berulang.

Bukti ilmiah di balik efek pujian

Striatum dan pujian

Bagi otak, menerima pujian sebanding dengan menerima imbalan nyata seperti uang. Hal ini disebabkan oleh aktivasi area tertentu seperti striatum, yang terkait dengan penghargaan dan motivasi. Dengan memperkuat koneksi saraf ini, pujian dapat menghasilkan a kritik yang baik dan menumbuhkan siklus perbaikan dan efikasi diri.

Hubungan antara pujian dan neurokimia

Selain mengaktifkan striatum, pujian merangsang pelepasan neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin. Bahan kimia ini berhubungan langsung dengan perasaan sejahtera, puas, dan senang. Oleh karena itu, pujian yang tulus dapat memberikan dampak emosional yang dalam dan bertahan lama, sehingga berpotensi meningkatkan kualitas hidup keadaan pikiran dan disposisi terhadap tugas.

Dampak pujian di tempat kerja

kerja cerdas, bukan kerja keras

Mengakui usaha dan prestasi karyawan tidak hanya mempunyai manfaat psikologis, namun juga praktis bagi perusahaan. Menurut penelitian terbaru, pekerja yang menerima a umpan balik positif yang konstan memiliki kemungkinan 3,2 kali lebih besar untuk mengalaminya termotivasi dan berkomitmen pada pekerjaan mereka. Selain itu, pujian mendorong lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan memuaskan.

Kunci untuk memuji secara efektif

Agar pujian mempunyai dampak maksimal pada tim kerja, penting untuk mengikuti beberapa panduan:

  • Ketulusan dan kekhususan: Pujian yang umum mungkin terkesan dipaksakan. Lebih baik menyoroti tindakan atau pencapaian tertentu.
  • Peluang: Mengenali upaya pada waktu yang tepat memperkuat motivasi.
  • Perkuat kualitas intrinsik: Memuji upaya atau strategi di balik suatu pencapaian menciptakan dampak yang lebih besar dibandingkan sekadar menyoroti hasil.

Risiko terlalu mengandalkan pujian

Terlepas dari semua manfaatnya, pujian tidak boleh digunakan dengan cara yang dangkal atau manipulatif. Pujian yang berlebihan dapat menimbulkan ketergantungan emosional, rasa tidak aman, atau bahkan sikap berlebihan pada sebagian orang. Selain itu, pujian yang salah atau dianggap tidak jujur ​​dapat berdampak sebaliknya, menurunkan kepercayaan diri dan harga diri.

Dari perspektif ini, pujian harus autentik, terinformasi dengan baik, dan digunakan sebagai bagian dari strategi yang lebih luas yang menghargai upaya dan kemampuan nyata seseorang.

Ilmu pengetahuan semakin mendukung gagasan bahwa kata-kata, jika digunakan secara jujur ​​dan penuh tujuan, mempunyai kekuatan untuk mengubah perilaku manusia. Baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari, pujian yang tulus tidak hanya menghasilkan kepuasan sesaat, namun juga membangun lingkungan yang lebih positif dan produktif.


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

  1. Penanggung jawab data: Miguel Ángel Gatón
  2. Tujuan data: Mengontrol SPAM, manajemen komentar.
  3. Legitimasi: Persetujuan Anda
  4. Komunikasi data: Data tidak akan dikomunikasikan kepada pihak ketiga kecuali dengan kewajiban hukum.
  5. Penyimpanan data: Basis data dihosting oleh Occentus Networks (UE)
  6. Hak: Anda dapat membatasi, memulihkan, dan menghapus informasi Anda kapan saja.