Kami tinggal di a masyarakat modern yang terus-menerus meningkatkan tingkat permintaannya. Lingkungan yang kompetitif ini mendorong kita untuk melakukan yang terbaik, baik untuk menonjol atau sekadar mengimbangi. Namun, tekanan ini bisa menjadi pedang bermata dua, apalagi jika diinternalisasikan secara obsesif, menjadi a perfeksionisme beracun. Perfeksionisme jenis ini tidak hanya melemahkan penghargaan, tetapi juga mempengaruhi hubungan pribadi, prestasi kerja dan menimbulkan perasaan ketidakpuasan yang mendalam.
Perfeksionisme dalam bentuknya yang paling beracun membuat kita terus-menerus mengkritik diri sendiri dan takut gagal. Hal ini dapat menimbulkan masalah seperti kegelisahan, depresi dan hubungan interpersonal yang berbahaya. Meskipun berjuang untuk mencapai keunggulan adalah suatu kebajikan, terobsesi pada kesempurnaan dapat menjadi penyakit mental yang mengganggu kesehatan emosional dan mental kita.
Buku “Ketika berbuat baik saja tidak cukup” Ini menyelidiki fenomena ini dan dibagi menjadi empat bagian yang memandu kita untuk memahami dan mengatasi masalah ini.
Isi buku
- Bagian Satu: Menjelaskan apa itu perfeksionisme, aspek positifnya dan bagaimana hal itu dapat menyebabkan obsesi dan hilangnya harga diri. Lebih jauh lagi, ia mengklasifikasikan kepribadian perfeksionis menjadi dua tipe utama: "berlebihan" dan "konstruktif".
- Bagian kedua: Mengkaji keyakinan yang keliru dan tidak realistis yang sering dimiliki oleh para perfeksionis beracun, menunjukkan bagaimana keyakinan ini memutarbalikkan persepsi mereka.
- Bagian ketiga: Ini merinci bagaimana perfeksionisme beracun berdampak pada bidang-bidang utama kehidupan seperti keluarga dan pekerjaan, dan mengaitkan perilaku ini dengan masalah seperti kecemasan dan depresi.
- Bagian keempat: Ini memberikan alat praktis untuk mengadopsi perfeksionisme yang sehat, yang memungkinkan Anda menemukan keseimbangan antara mengejar tujuan dan menerima ketidaksempurnaan manusia.
Bagaimana cara mengidentifikasi perfeksionisme beracun?
Perfeksionisme beracun lebih umum terjadi daripada yang terlihat dan dapat diidentifikasi dengan gejala berikut:
- Permintaan mandiri yang tidak proporsional: Tetapkan standar yang mustahil untuk diri Anda sendiri dan kritik keras terhadap diri sendiri karena tidak mencapainya.
- Penundaan terus-menerus: Menunda tugas karena takut gagal atau hasilnya tidak sempurna.
- Kurangnya fleksibilitas: Melihat dunia secara hitam dan putih, tanpa mengambil jalan tengah.
- Ketidakmampuan untuk menikmati pencapaian: Selalu merasa seperti “sesuatu bisa dilakukan dengan lebih baik.”
- Takut dikritik: Menjadi hipersensitif terhadap komentar orang lain.
Pola perilaku ini tidak hanya memengaruhi orang yang mengidapnya, tetapi juga orang yang mereka cintai. hubungan interpersonal, karena dia biasanya menuntut tingkat kesempurnaan dari orang lain yang serupa dengan yang dia tuntut dari dirinya sendiri, sehingga menimbulkan konflik keluarga, pekerjaan, dan sosial.
Data Teknis
- Penerbit: Urano
- Jumlah halaman: 216
- Binding: softcover
- ISBN: 9788479537364
- Tahun terbit: 2010
- Harga: 13 euro
Kunci untuk mengatasi perfeksionisme beracun
Ambil pendekatan yang lebih sehat untuk kami tujuan Hal ini dimungkinkan dengan praktik konsisten yang memungkinkan Anda mematahkan pola perfeksionisme beracun. Berikut beberapa strategi yang berguna:
- Terimalah ketidaksempurnaan Anda: Menyadari bahwa kesempurnaan tidak mungkin tercapai adalah langkah pertama. Belajarlah untuk menghargai diri sendiri atas usaha yang dilakukan, bukan hanya atas hasil yang didapat.
- Tetapkan tujuan yang realistis: Pecahkan tujuan-tujuan besar menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil dan dapat dicapai. Rayakan setiap kemajuan, sekecil apa pun.
- Jangan takut melakukan kesalahan: Setiap kesalahan membawa pelajaran berharga. Melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar adalah kunci pertumbuhan pribadi.
- Minta bantuan bila diperlukan: Menyadari bahwa Anda tidak harus melakukan semuanya sendiri adalah tanda kebijaksanaan. Mendelegasikan dapat meringankan beban dan memberikan perspektif baru.
Perfeksionisme yang beracun dapat mengendalikan Anda, tetapi itu tidak harus mendefinisikan Anda. Terapkan pola pikir yang lebih fleksibel dan belajar menerima keadaan ketidaksempurnaan Sebagai bagian dari proses kemanusiaan, ini merupakan langkah besar menuju ketenangan pikiran. Perubahan ini tidak hanya akan memungkinkan Anda untuk tumbuh sebagai pribadi, namun juga akan memperkuat hubungan Anda dengan orang lain, membantu Anda mencapai tujuan tersebut menyeimbangkan dan kesejahteraan yang Anda dambakan.