Jonah Lehrer dan dampak emosi pada keputusan kita

  • Emosi memainkan peran krusial: Emosi bukan sekadar hambatan bagi nalar, tetapi alat penting dalam pengambilan keputusan.
  • Keseimbangan antara akal dan emosi: Kunci kehidupan yang memuaskan adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara pemikiran rasional dan intuisi emosional.
  • Kisah sukses pengambilan keputusan: Kisah seperti yang dialami tentara Inggris menunjukkan bagaimana emosi dapat menyelamatkan nyawa.

Berikut adalah video ceramah oleh Jonah Lehrer, seorang jurnalis yang mengkhususkan diri dalam psikologi dan ilmu saraf, yang berpartisipasi dalam acara tersebut. Kota Ide, rangkaian kuliah terhormat yang diadakan di Puebla, Meksiko. Acara ini mempertemukan beberapa pemikir paling cemerlang di dunia untuk membahas kreativitas, sains, filsafat, dan banyak topik menarik lainnya.

Pentingnya emosi dalam keputusan kita

Dalam ceramahnya, Jonah Lehrer mengeksplorasi dampak emosi pada pengambilan keputusan dan membahas hubungan antara akal dan emosi dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengacu pada penelitian dan pengalamannya sebagai penulis, Lehrer berpendapat bahwa emosi bukan hanya sekadar gangguan terhadap pemikiran rasional, namun memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. peran fundamental dalam cara kita memproses informasi dan menghadapi dunia. Selain itu, memahami mekanisme manajemen emosi dapat menjadi kunci untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Dua arus utama dalam psikologi

Ada dua pendekatan utama dalam psikologi yang mencoba menjelaskan bagaimana orang dapat meningkatkan kehidupan mereka:

  1. Kekuatan akal budi:Perspektif ini berpendapat bahwa pemikiran logis dan rasional adalah kunci untuk meningkatkan kehidupan kita. Hal ini didasarkan pada teori kognitif yang menekankan pentingnya menganalisis pengalaman kita secara objektif dan mengubah perilaku kita melalui refleksi.
  2. Mengelola emosi:Dari publikasi Kecerdasan emosional oleh Daniel Goleman pada tahun 1995, psikologi mulai menyoroti pentingnya emosi dalam kehidupan sehari-hari. Dianggap bahwa pengaturan emosi yang memadai dapat lebih penentu daripada penalaran murni saat membuat keputusan dan meningkatkan kesejahteraan. Hal ini dapat ditambahkan dengan pemahaman tentang komponen emosi untuk manajemen yang lebih baik.

Alasan vs. emosi: keseimbangan yang diperlukan

Dalam praktiknya, baik akal maupun emosi harus hidup berdampingan secara seimbang. Mengandalkan secara eksklusif pada emosi dapat menyebabkan keputusan impulsif, sedangkan hanya mengandalkan akal sehat dapat membuat keputusan Orang-orang kehilangan kesempatan berharga. Setiap individu harus menemukan keseimbangan yang tepat sesuai dengan kepribadian dan konteksnya. Keseimbangan ini serupa dengan yang dicari ketika menerapkan kesadaran dalam kehidupan sehari-hari.

Peran emosi dalam pengambilan keputusan

Penelitian terkini dalam ilmu saraf telah menunjukkan bahwa emosi memengaruhi keputusan rumit lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Daniel Kahneman, dalam bukunya Berpikir cepat, berpikir lambat, menjelaskan bagaimana otak manusia menggunakan dua sistem pemikiran:

  • Berpikir cepat: Berdasarkan intuisi dan respon otomatis yang dipandu oleh emosi.
  • Berpikir lambat: Memerlukan pemrosesan yang lebih cermat dan analitis, berdasarkan pada alasan.

Penelitian menunjukkan bahwa dalam situasi stres atau ketidakpastian yang tinggi, emosi dapat memberikan keuntungan evolusioner dengan membantu kita membuat keputusan yang cepat dan efektif. Penting juga untuk menyadari bagaimana emosi dapat mempengaruhi kemampuan analisis kita.

Kisah Seorang Prajurit Inggris: Kasus Intuisi Emosional

Dalam ceramahnya, Jonah Lehrer menceritakan pengalaman seorang perwira Inggris di tengah misi, yang berkat intuisi berdasarkan emosi, berhasil mendeteksi ancaman yang akan terjadi dan menyelamatkan nyawa timnya. Kasus ini menggambarkan bagaimana emosi dapat bertindak sebagai mekanisme bertahan hidup sangat efektif. Jenis intuisi ini adalah contoh jelas tentang bagaimana manajemen emosi yang tepat dapat mengarah pada keputusan penting.

Cara melatih kecerdasan emosional

Untuk meningkatkan pengambilan keputusan berdasarkan kecerdasan emosional, disarankan untuk:

  • Berlatih kesadaran diri: Mengidentifikasi dan memahami emosi kita.
  • Belajar mengatur emosiHindari reaksi impulsif dan belajarlah menyalurkan perasaan dengan cara yang positif.
  • Meningkatkan empatiMemahami perasaan orang lain membantu kita dalam pengambilan keputusan kelompok.
  • Luangkan waktu yang Anda butuhkan:Jangan terbawa oleh impulsivitas dan pikirkan matang-matang sebelum mengambil keputusan.

Ceramah oleh Jonah Lehrer ini mengajak kita untuk merenungkan peran emosi dalam kehidupan kita sehari-hari dan bagaimana emosi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengambilan keputusan kita. Daripada memandang emosi dan akal sehat sebagai kekuatan yang berlawanan, penting untuk memahami bagaimana keduanya dapat bergabung untuk mencapai kehidupan yang lebih seimbang dan sadar.

Anda dapat menyaksikan ceramah Jonah Lehrer selengkapnya di bawah ini:

efek psikologis warna
Artikel terkait:
Dampak psikologis warna pada pikiran dan emosi

tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

  1. Penanggung jawab data: Miguel Ángel Gatón
  2. Tujuan data: Mengontrol SPAM, manajemen komentar.
  3. Legitimasi: Persetujuan Anda
  4. Komunikasi data: Data tidak akan dikomunikasikan kepada pihak ketiga kecuali dengan kewajiban hukum.
  5. Penyimpanan data: Basis data dihosting oleh Occentus Networks (UE)
  6. Hak: Anda dapat membatasi, memulihkan, dan menghapus informasi Anda kapan saja.