Reaksi emosional pada pasien dalam keadaan vegetatif: analisis yang komprehensif

  • Pasien dalam keadaan vegetatif dapat memproses rangsangan emosional, menurut penelitian berbasis fMRI.
  • Beberapa pemindaian otak menunjukkan respons emosional terhadap gambar orang yang dicintai.
  • Kemajuan dalam pemindaian otak memungkinkan komunikasi terbatas dengan pasien dalam keadaan vegetatif.
  • Penemuan ini meningkatkan implikasi etis dan terapeutik dalam perawatan pasien.

keadaan vegetatif

Keadaan vegetatif Ini adalah salah satu kondisi medis yang paling kompleks dan penuh teka-teki dalam bidangnya neurologi dan neuropsikologi. Untuk waktu yang lama, diasumsikan bahwa orang-orang dalam keadaan vegetatif tidak memiliki kesadaran apa pun, hidup dalam keadaan terputus sepenuhnya dari lingkungan. Namun, semakin banyak penelitian, termasuk penelitian perintis yang menggunakan pemindaian otak pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI), telah menantang asumsi-asumsi yang menarik ini, dengan mengungkapkan aspek emosional dan kognitif yang lebih dalam pada beberapa pasien.

Bagaimana keadaan vegetatifnya?

Keadaan vegetatif adalah suatu kondisi medis di mana fungsi dasar tubuh, seperti siklus tidur-bangun dan respons otomatis, tetap aktif, sementara kesadaran dirinya dan lingkungannya sangat absen. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai sebab, antara lain trauma otak yang parah, ensefalopati hipoksia, infeksi otak atau gangguan metabolisme.

Los pasien Dalam keadaan vegetatif, mereka menunjukkan aktivitas terbatas yang dapat mencakup gerakan refleks, erangan, dan membuka mata, namun mereka tidak memiliki respons yang disadari atau disengaja. Meskipun persepsi yang tersebar luas adalah bahwa pasien-pasien ini tidak dapat merasakan emosi, hal ini dipertanyakan oleh penelitian terbaru.

reaksi emosional keadaan vegetatif

Kemajuan dalam penelitian keadaan vegetatif

Salah satu penelitian paling menonjol di bidang ini adalah yang dilakukan oleh Sharon dan kolaborator pada tahun 2013. Dengan menggunakan fMRI, terlihat bahwa beberapa pasien dalam kondisi vegetatif persisten (PVS) merespons secara emosional terhadap gambar orang yang mereka cintai. Adalah respons emosional Hal ini dapat diartikan sebagai indikator tingkat kesadaran internal yang tidak terduga, bahkan tanpa adanya perilaku yang dapat diamati.

  • Dalam percobaan ini, peserta dihadapkan pada foto-foto wajah yang familiar dan asing.
  • Aktivitas otak direkam, mengungkapkan bahwa dua dari empat pasien menunjukkan reaksi emosional yang signifikan terhadap gambar orang yang dicintai.
  • Dalam kasus pasien berusia 60 tahun yang tertabrak mobil, MRI menunjukkan aktivasi di area otak yang berhubungan dengan emosi dan pemrosesan wajah.

Selanjutnya pada dua pasien yang menunjukkan kesadaran emosional, terdapat a pemulihan bertahap kesadaran pada bulan-bulan setelah percobaan, meskipun mereka tidak mengingat rincian keadaan bawah sadar mereka.

Faktor emosional: apakah pasien dapat berinteraksi dengan lingkungannya?

Kemungkinan bahwa pasien tertentu dalam keadaan vegetatif dapat menunjukkan kesadaran emosional memiliki implikasi yang signifikan terhadap neurologi dan penatalaksanaan klinis. Dalam beberapa kasus, pemindaian otak telah terungkap aktivitas otak mirip dengan orang yang sadar ketika terkena rangsangan tertentu:

  • Pencitraan resonansi magnetik fungsional menunjukkan bahwa beberapa pasien dapat memprosesnya informasi emosional.
  • Studi Electroencephalogram (EEG) telah mengidentifikasi bahwa beberapa pasien merespons rangsangan pendengaran atau visual, yang mungkin menunjukkan hal tersebut tingkat kesadaran minimum.

respon otak keadaan vegetatif

Contoh inovatif dalam bidang ini ditawarkan melalui eksperimen Dr Adrian Owen, yang mengembangkan metode untuk berkomunikasi dengan pasien dalam keadaan vegetatif menggunakan fMRI. Pasien diinstruksikan untuk "membayangkan" bermain tenis untuk menjawab "ya" atau berjalan-jalan di sekitar rumah untuk menjawab "tidak". Hal ini memungkinkan saluran komunikasi dibangun dengan pikiran yang terperangkap dalam tubuh diam.

Implikasinya bagi anggota keluarga dan sistem medis

Penemuan reaksi emosional pada pasien dalam keadaan vegetatif menimbulkan pertanyaan etis dan praktis. Bagi keluarga, informasi ini dapat menghibur dengan memberi kesan bahwa orang yang mereka cintai tidak sepenuhnya terputus. Namun, hal ini juga menimbulkan dilema tambahan mengenai pengobatan dan prognosis:

  • Dalam istilah medis, kemungkinan-kemungkinan baru terbuka untuk dikembangkan terapi stimulasi sensorik dirancang khusus untuk mengaktifkan area emosional otak.
  • Dari sudut pandang sosio-emosional, penting untuk mendidik keluarga tentang batasan-batasan kesadaran pada pasien ini.
kekuatan pikiran
Artikel terkait:
Kekuatan pikiran

keadaan emosi pasien vegetatif

Peran pengasuh juga penting. Dokter harus menetapkan metode komunikasi yang efektif dan memberikan informasi yang jelas tentang sisa kemampuan pasien dan harapan pemulihan yang realistis. Dalam konteks ini, memahami keadaan emosi pasien dan anggota keluarga dapat digunakan untuk meningkatkan terapi dan manajemen emosi.

Analisis kesadaran emosional pada pasien dalam keadaan vegetatif mewakili salah satu bidang neurologi modern yang paling menjanjikan dan sekaligus kompleks. Hal ini memungkinkan kita untuk memberikan martabat dan suara kepada mereka yang tampaknya diam saja, dan mengeksplorasi sejauh mana otak manusia, bahkan dalam kondisi ekstrem, dapat mempertahankan hubungan emosional dan kognitif yang minimal.


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

  1. Penanggung jawab data: Miguel Ángel Gatón
  2. Tujuan data: Mengontrol SPAM, manajemen komentar.
  3. Legitimasi: Persetujuan Anda
  4. Komunikasi data: Data tidak akan dikomunikasikan kepada pihak ketiga kecuali dengan kewajiban hukum.
  5. Penyimpanan data: Basis data dihosting oleh Occentus Networks (UE)
  6. Hak: Anda dapat membatasi, memulihkan, dan menghapus informasi Anda kapan saja.